Selasa, 19 Juni 2012

INTERAKSI SOSIAL DI PEDESAAN


INTERAKSI SOSIAL DI PEDESAAN


A. Pegertian Interaksi sosial
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu,antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan social. Dalam kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling melalkukan akasi ,berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah hubungan timbal balik (social) berupa aksi salaing mempengaruhi antara indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara kelompok dengan dengan kelompok. Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan social dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok antau antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.     jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2.     adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-lambang
3.     adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang akan dating .
4.     adanya tujuan yang hendak dicapai.
B. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
1. Adanya kontak sosial
Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari bahasa lain “con” atau “cum” yang artinya bersama-sama dan “tangere” yang artinya menyentuh . Jadi kontak berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu melalui interaksi atau hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak social tidak dengan menyentuh,misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Ada lima unsur pokok dalam komunikasi, yaitu:
1.     komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
2.     Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, informasi.
3.     Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
4.     Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
5.     Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.

Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi
1.     Encoding: Pada tahap ini gagssaan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih kata atau istilah ,kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
2.     Penyampaian: Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaiakan. Penyampaian dapat berupa lisan dan dapat berupa tulisan atau gabungan dari duanya.
3.     Decoding: Pada tahap ini dilakukan proses mencerna fdan memahami kalimat serta gambar yang diterima menuruy pengalaman yang dimiliki.

Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Adapun yang menjadi cirri masyarakat desa antara lain:

1.     Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar wilayahnya.
2.     System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3.     Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
4.     Masyarakat tersebut homogeny,  seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.

Di dalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan social. Gejala-gejala social yang sering diistilahkan dengan konflik, kontroversi, kompetisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar