BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pada pasar ini kekuatan permintaan dan
kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk
benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan
mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan
produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam
bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu,
kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan
penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa (
pertukangan, kerajinan ).
Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan
penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian
besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi
harga pasar. Dengan demikian masing-masing pembeli dan penjual telah menerima
tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak
dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian
kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku
hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia akan rugi sendiri,
sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di buat beberapa rumusan
masalah yaitu antar lain:
- Ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
- Pemaksimuman keuntungan jangka pendek.
- Prinsip-prinsip pasar persaingan sempurna
- Kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna.
1.3
Tujuan
- Untuk mengetahui ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
- Untuk mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek.
- Untuk mengetahui prinsip pasar persaingan sempurna.
- Untuk mengetahui kebaikan & keburukan pasar persaingan sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN
STRUKTUR
PERSAINGAN PASAR SEMPURNA
A. Pengertian
Pasar
Pasar adalah
tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi, dengan
kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak
fungsi bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Misalnya
pasar berfungsi sebagai sumber informasi bagi konsumen, produsen, bahkan juga
pemerintahan.
Dengan demikian, pasar mempunyai peranan yang sangat strategis bagi pelaku
bisnis (produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa ada akses pasar,
maka tidak mungkin suatu bisnis dapat bertahan hidup. Pasar adalah tempat para
produsen bersaing merebut konsumen dalam rangka mencapai tujuan usahanya. Di
samping itu, pasar mempunyai berbagai bentuk struktur yang mempunyai hukumnya
sendiri-sendiri, sehingga berpengaruh dan menentukan tinggi rendahnya harga
yang akan terjadi.
Selanjutnya, dari sisi konsumen, pasar adalah sumber informasi mengenai pilihan
yang dapat dilakukan. Semakin banyak produsen di pasar, dan sebaliknya. Dengan
demikian, konsumen juga berkepentingan terhadap kondisi pasar dari barang dan
jasa yang dibutuhkannya. Dari sisi luas atau ruang lingkupnya,pasar dapat juga
dikelompokkan menjadi pasar domestic pasar ekspor, atau pasar luar negeri.
Dengan demikian, maka pemahamanmengenai pasar ini sangat penting dalam
menganalisis fenomena ekonomi, baik bagi pelaku maupun pembuat keputusan di
bidang bisnis dan ekonomi publik. Dari uraian di atas terlihat bahwa para
pelaku ekonomi, khususnya produsen, perlu mempunyai strategi bersaing yang
andal untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Pada dasarnya pasar persaingan sempurna
PPS tidak mengenal kompetisi antar perusahaan karena kesempurnaan yang
dimilikinya baikdari sisi produk, penjual,pembeli, maupun informasi yang
dimiliki pembeli dan penjual. Pada PPS semua variabel ekonomi terutam harga
tentang harga (price) ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar,
dan bukan tindakan dari perusahaan. Lain lagi pada pasar global, cukup
kompetitif perusahaan satu dalam menentukan produksinya masih menunggu reaksi
dari perusahaan lain. Jadi kebijakan-kebijakan perusahaan dilakukan dengan
pertimbangan keberdaan perusahaan lain.
Keberadaan PPS secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori.
Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep PPS dalam arti,
variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran dan
permintaan pasar.
Kajian teori banyak menyebutkan bahwa PPS identik dengan pasar persaingan
murni(pure competition). Persangan murni penekanannya hanya pada situasi tanpa
adanya monopoli sama sekali. Sedangkan pada PPS penekanannya pada mobilitas
sumber daya dan pengetahuan yang sempurna baik pada pembel mapu penjual.
Misalnya adanya inovasi teknologi perusahaan, maka perusahaan lain segera
mengetahuinya. Secara substansi sebenarnya sama. Atas dasar keadaan inilah,
maka ekonomi sering menggunakan PPS daripda pasar murni sehingga dari
persyaratan yang ada PPS mempunyai beberapa ciri .
B. Pasar
Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah
perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian
kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah
pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu:
1.
Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas product).
Produk yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada
konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
2.
Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna
(perfect knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki
pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga
konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu
perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3.
Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small
relatively output). Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap
relative kecil disbanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industry.
4.
Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taken)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
5.
Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang
perusahaan harus memenuhi 4 persyaratan :
·
Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar
perusahaan mencapai keadaan yang peling optimal.
·
Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti
barang modal yang digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata
jangka pendek harus sama dengan harga jual.
·
Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba
nol. Laba nol sisebut juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan
tingkat pengembalian yang sama jika uang dan factor produksi lain dialokasikan
pada kegiatan alternative.
·
Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar
skala produksi, karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata
jangka minimum.
C.
Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
1. Jumlah penjual dan
pembeli banyak, satu-satunya komponen yang dikuasainya hanyalah kuantitas
barang, karena sering penjual maupun pembeli tidak bisa mempengaruhi harga.
Penjual hanya sebagai pengambil harga(price taker),misalnya ada satu penjual
barang yang dijual sedikit, maka jumlah sedikit ini tidak akan menjadikan harga
naik sesuai dengan hukum permintaan. Hal ini disebabkan karena’sedikit’
jumlah barang tersebut masih kalah banyak secara keseluruhan dengan barang yang
ada dipasar. Jadi pengganti (substitusi) jumlah barang yang pembeli
dan/atau penjual adalah sangat banyak. Jumlah penjual dan pembeli banyak,
sehingga tiap penjual dan tiap pembeli hanya menjual dan membeli sebagian kecil
saja dari jumlah barang yang ada di pasar, perubahan barang yang dijual atau
dibeli masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar.
2. Barang homogen, yang
dimaksud homogen adalah barang yang sama diproduksi oleh produsen lain. Sifat
barangnya adalah substitusi sempurna dalam arti pergantian barang ke
barang lain yang sejenis tidak menjadikan masalah pembeli. Standarisasi produk
telah jelas dan diketahui secara bersama di pasar. Produk yang ada di pasar
dengan yang ada di perusahaan berbeda. Pembeli dalam menentukan pilihannya
(preference) dalam keadaan indifferen, artinya konsumen sama-sama menyukai
produk dari perusahaan satu maupun perusahaan lainnya, seperti beras, gula
pasir, dan sebagainya. Jadi barang yang diproduksi satu perusahaan merupakan
barang substitusi sempurna.
3. Mobilitas sumberdaya
sempurna, artinya sumberdaya (modal dan tenaga kerja) dengan mudah dapat
berpindah dari usaha produksi yang lebih menguntungkan. Adanya
kebebasan keluar masuk industry (free entry da
free exit) baik bagi pembeli maupun penjual. Jika penjual merasa lebih untung
untuk pindah, tidak menjadi suatu persoalan da bahkan usaha baru tersebut
ditutup Karen atidak menguntungkan. Kebebasa usaha inila menjadi jaminan untuk
melakukan wirausaha apa saja yang dapat memperoleh keuntungan.
4. Pengetahuanpembeli dan
penjual sama (Perfepck knowledge), Perfeck knowledge artinya semua penjual da
pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna atau memperoleh informasi yang
sempurna tentang keadaan pasar termasuk harga pasar yang terjadi, sehingga; (i)
tidak ada penjual yang menjual dengan harga yang lebih renda daripada harga
pasar; (ii) tidak ada pembelli yang membeli dengan harga yang lebih tinggi dan
(iii) tidak ada sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi usaha
produksi yang kurang menguntungkan daripada yang lain.
D. Prinsip-prinsip
persaingan sempurna
Prinsip dasar profit maximization dari segi out put ialah;selama tambahan
revenue dari ekspansi perusahaan (marginal cost) ,perusahaan tetap
ekspansi menambah produksi.perusahaan tidak akan menambah produksi bila
marginal cost dari ekspansi lebih besar di bandingkan dengan marginal revenue
dari ekspansi. Profit adalah selisih antara revenue dan biaya. Misalnya, untuk
satu perusahaan yang memproduksi kayu dengan harga pasar 200 per meter kubik,
marginal revenue untuk setiap tambahan satu kubik adalah 200. Pemilik
perusahaan akan menaikkan produksi kayu sepanjang marginal cost untuk setiap
tambahan satu kubik kurang dari 200.bila marginal cost lebih besar dari 200,
perusahaan akan menambah produksi.
Untuk profit maximization dari segi penggunaan input, selama kenaikan
penggunaan input (factor produksi) dalam proses produksi menambah revenue lebih
besar dari cost, kenaikan tersebut akan menambah profit perusahaan. Bila kenaikan
input menambah cost lebih besar besar dari revenue,kenaikan tersebut akan
menurunkan input. Jadi,perusahaan akan memilih tingkat pengunaan input di mana
tambahan revenue akibat tambahan satu unit input (marginal revenue product /
MRP) sama dengan tambahan biaya akibat tanbahan satu unit input (marginal
factor cost /MFC). Karena pada persaingan sempurna harga di tetapkan
pasar, berarti marginal factor cost dari input sama dengan harga.
Misalnya , suatu perusahaan dapat menyewa tenaga kerja (labor/ L) dengan
biaya 10 perjam atau 80 perhari (untuk 8 jam). Perusahaan akan meningkatkan
penggunaan tenaga kerja selama setiap tambahan , L akan menigkatkan revenue
lebih besar dari 80 perhari. Perusahaan tidak akan menambah jumlah labor
(L)bila kenaikan satu Lhanya menambahkan semua input. MRP harus
sama dengan harga untuk memaksimumkan profit. Profit di sini adalah pure
economic profit,yakni return di atas semua cost termasuk implicit cost.
E. Pemaksimuman
Keuntungan Jangka Pendek
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukan contoh angka tentang biaya
produksi, hasil penjualan dan
penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan ditunjukan (i) cara menghitung
biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal, (ii) cara menghitung
hasil penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualn marginal, dan (iii)
menunjukan caranya sesuatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan diatas ditunjukan dan diterangkan, akan
dirumuskan dua cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu
perusahaan.
1. Syarat
Pemaksimuman Keuntungan
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat
diterangkan dengan dua cara berikut:
-
Membandingkan hasil penjuala total dengan biaya total
-
Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya
marginal.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan
membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah
perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total
yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan
antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keunntungan
yan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antra hasil penjualan total
dengan biaya total adalah yang paling maksimum.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya
rata-rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat
produksi dimana hasil penjualan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC)
atau MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksi
pada ketika MR>MC yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi
biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan
menambah keuntungan. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR < MC, mengurangi
produksi dan mpenjualan akan menambah untung. Maka keuntungan maksimum
dicapai dalam keadaan dimana MR=MC berlaku.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan diatas ditunjukan dan diterangkan, akan dibuat
contoh angka untuk menunjukan kedua cara untuk menentukan pemaksimum
keuntungan oleh suatu perusahaan.
2. Maksimum
Profit dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek, perusahaan persaingan
sempurna (sama seperti perusahaan lainnya) mempunyai dua macam cost (biaya),
yakni fiksel cost dn variable cost. Dalam jangka pendek, perusahaan harus
memutuskan apakah tetap berproduksi atau tidak. Bila tetap berproduksi, berapa
tingkat output yang tepat ( tingkat harga pasarnya sendiri ditetapkan pasar).
Bila perusahaan telah memeutuskan untuk produksi, mak produksi akan
ditingkatkan sepanjang marginal revenue (harga) melampaui marginal cost. Hal
ini terlihat pada gerafik dibawah. Misalkan, harga equilibrium pasar (atau MR)
= 10 per unit. MR=MC pada titik E pada saat Q = 600. Perusahaan tidakakan
produksi kurang dari 600 unit output. Hal ini disebabkan bila Q kurang dari
600, setiap tambahan Q akan menambah revenue sebesar 10, sementara karena MC
lebih kecil dari 10 untuk tambahan ini, maka biaya produksi lebih kecil dari
tambahan revenue. Sehingga selama Q dibawah 600, tambahan output akan menambah
profit. Peerusahaan juga tidak akan berproduksi lebih dari 600 karena
diatas 600, setiap tambahan output (Q) akan menambah cost lebih dari 10 (karena
MC leih dari 10) seingga tambahan output malah kan mengurangi profit.
Maksimisasi profit terjadi pada saat Q= 600. Dari grafik terlihat bahwa ATC
pada saat Q=600 adalah 8 per unit. Jadi, total cost produksi adalah:
8*600=4800. Total revenue adalah 10* 600=6000. Perkiraan profit maksimum adlah
6000-4800=1200. Bila harga diatas 10, maka kurva demand perusahaan akan naik
sehingga tingkat output yang dapat memaksimumkan profit akan naik, perusahaan
akan menaikan output. Bila harg turun, produksi akan turun. Jadi, harga
bergerak terbalik dibanding output. Profit atau minimum loss. Profit dan loss
tergantung pada posisi harga relative trhadap ATC. Sepanjang harga > cost,
ada shortrun profit. Bila harga > cost, ada loss.
3. Pemaksimuman
Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, semua input adalah
variable. Keadaan ini bisa dianggap stage perencanaan sebelum perusahaan masuk
kedalam industri. Pada stage ini perusahaan akan memutuskan fasilitas produksi
sebesar apa yang harus dibangun (misalnya jumlah optimal dari fixed cost).
Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap berusaha memaksimumkan profit.
Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output akan naik selama MR < MC.
Maksimum profit tercapai bila MR = MC.
Pasar persaingan sempurna
memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain
:
1. Persaingan
sempurna memaksimumkan efisiensi sebelum menerangkan kebaikan dari pasar
persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan
diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif
: Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama,
untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling
minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan
faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah
gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi
pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan
harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada
waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri
mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat
efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif:
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat
apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah
dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai
efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang
sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk
setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam
barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
·
Efisiensi dalam persaingan sempurna
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas
akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan
dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini
akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan
demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam
jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam
persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil
penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil
penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang
keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal.
Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai
efisiensi alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi
alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna.
·
Kebebasan bertindak dan memilih Persaingan sempurna menghindari wujudnya
konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang
berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang
dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga
kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih
terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu
pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam
masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya.
Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya.
Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang
maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap
barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan
masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan
dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki
kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-keburukan
antara lain :
1) Persaingan
sempurna tidak mendorong inovasi.
Dalam pasar
persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain.
Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang
kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut.
Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan
normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi
dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat
berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini
menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan
teknologi dan inovasi.
Disamping oleh
alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat
kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena
perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat
penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan
seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh
perusahaan yang kecil ukurannya.
2) Persaingan
sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
Didalam menilai
efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan
sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya
mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat,
adakalanya merugikan.
3) Membatasi
pilihan konsumen
Karena barang
yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai
pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
4) Biaya
dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam
mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling
minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak
berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk
pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati
skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
5) Distribusi
pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak
distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam
masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian
sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana
bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan
tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara
efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Penentuan keseimbangan di pasaran
barang bergantung kepada struktur pasar dari barang yang diperjualbelikan.
Struktur pasar barang dibedakan kepada empat bentuk: (i) pasar persaingan
sempurna,(ii) monopoli, (iii) persaingan monopoli (iv).
2. Pasaran persaingan sempurna
merupakan pasaran barang yang ideal karena mempunyai ciri-ciri yang
memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Ciri-ciri utama persaingan sempurna
adalah: pembeli harga, mudah ke luar masuk,menghasilkan barang serupa
(identical/homogenous), banyak perusahaan dan pembeli mempunyai pengetahuan
yang sempurna mengenai pasar.
3. Keberadaan pasar persaingan
sempurna secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori. Namun
demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep pasar persaingan sempurna
dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara
penawaran dan permintaan pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar